31 Agustus, 2009

Lika-liku orang hidup

Iika-liku orang hidup.
Ada yang hidup untuk bekerja
Ada yang bekerja untuk hidup.
Ada yang hidup untuk memberi
Ada yang memberi untuk hidup.
Juga,
Ada yang meminta untuk hidup
Ada yang hidup untuk meminta.
Seperti apa yang aku baca berita di koran .Telah di tangkap polisi seorang pengemis,yang dalam kantongnya berisi 142 ribu SR (lebih dari 350 juta Rp).
Telah di tangkap polisi seorang pengemis yang kantongnya berisi 1.000.000 SR ( 2 milyar 7 ratus juta Rp).
Telah di tangkap pengemis anak-anak di jalanan,yang mereka ini cacat kaki,cacat tangan,cacat mata yang ternyata mereka ini  mempunyai boss.Dan boss mereka adalah seorang milyader.Kecacatan mereka ini memang sudah taktik si boss.Si boss ini membeli anak-anak dari ibunya sejak kecil,kemudian sengaja di cacatkan untuk bekerja meminta.What? orang capek-capek kerja,ini malah meminta ya? tak ada bedanya dengan mavia.astagfirullah...

Terjadi pada seorang ibu rumah tangga.Si ibu ini mempunyai villa besar.Setiap ada pengemis ketuk pintu biasanya dia kasih makanan,uang, baju dan lain-lainnnya yang dia punya.Suatu hari pas ada pengemis datang ibu ini lagi sibuk.Dalam kesibukannya si ibu ini bilang sama pengemis itu.Tolong bantu nyucikan halaman saya ya, entar saya kasih uang yang lebih pintanya sungguh-sungguh.Maaf saya tidak kerja.Jawab pengemis itu singkat dan langsung pergi.Semenjak itu,ibu ini kalau ada pengemis datang langsung di usir.

Setelah baca berita ini,saya jadi tidak percaya lagi sama orang-orang yang suka mengemis di jalan-jalan.Padahal sebelumnya saya paling aktif memberi mereka kalau ketemu mereka di jalan.Kususnya sama anak-anak yang cacat-cacat itu.Pikir saya sangat kasihan sekali melihat mereka.Tapi ternyata mereka ini orang orang tidak layak saya kasihani.
What do you think guys? salahkah bila tidak memperhatikan mereka lagi?

47 komentar:

Dinoe mengatakan...

nice post...salam persahabatan

Kuliah Gratis mengatakan...

Hidup ini memang lika-liku

tapi maaf kemarin2 lagi sibuk ngerjain Web http://rackspesialis.com jadi gak sempat silaturahim :D

Kabasaran Soultan mengatakan...

Bahwa mengemis adalah pekerjaan yang dihalalkan tentu kita setuju.
Sepanjang sarat-sarat yang menghalalkannya menjadi suatu profesi telah dipenuhi sesuai ketentuan agama.
Tanpa berprasangka buruk ... yang kita lihat sekarang ini kan sebenarnya secara pisik mereka itu mampu bekerja namun mereka malah mengemis .. artinya apa ...andai kata kita memberi orang demikian sedekah ...kita sebenarnya telah ikut memelihara budaya malas mereka.

Any way andaikata kita harus bersedekah juga maka tentunya dilakukan secara selektif dan perasaan sukacita serta ikhlas...

nice sharing

FATAMORGANA mengatakan...

Ada yang makan untuk hidup
Ada yang hidup untuk makan.

Mungkin inilah yang menyebabkan MUI menfatwa haramkan Mengemis.

isnuansa mengatakan...

Pengemis kan udah dapat fatwa haram dari MUI...

Bunda Sasha mengatakan...

segitunya ya, mengemis jadi pekerjaan sementara tubuh masih kuat untuk bekerja.

rizal mengatakan...

haaa..haaa.. ternyata pengemis lebih kaya dari kita ya...

memang tangan di atas lebih baik dari tangan dibawah..

MONOKROM mengatakan...

Yah...kita harus selektif yah...tapi yang penting kita ihklas aja lah...yang penting kita bisa bahagia dengan memberi...karena sedekah bisa menentramkan, bisa mendatangkan keridhoan dari Alloh (meskipun sedekah kita diselewengkan sekalipun).
Meskipun mereka ada yang kaya, tapi menurut saya gak sebanyak yang kita risaukan...pasti banyak yang benar-benar miskin dan tak-berdaya. Karena negeri ini menganut pahan kapitalis, sistem pasar bebas, sehingga menghasilkan kemiskinan struktural yang masif.
Lagi pula Tuhan maha adil, yang belum adil didunia bakal adil di akhirat, amien!

Unknown mengatakan...

wah, tuh pengemis bener2 malas ya. maunya minta tapi gak mo kerja.

BrenciA mengatakan...

waduh..kayaknya kita sehati nih mbak aisha ngomongin pengemis....*toss dulu ah*

Chalief mengatakan...

wahwahwah,,,parah euy...mpe milyar2an gitu...mau donk..huehue,,kidding..
Chalief

buwel mengatakan...

iyah ngasih sedekahnya ke mereka (pengemis) yang pantas di kasih ajah mbak.......dengan khusnudzon tentunya...

ali afif mengatakan...

Semoga makin jarang deh pengemis di indonesia...^_^

Dream Competition mengatakan...

@Dinoe
Terimakasih...

@Kuliah Gratis
owh lagi sibuk ya bro.Ok, gpp bro.yang pokok di sana finne-fine aja.

@Kabasaran soultan
hmm..bener bro.kalau kita bersedekah dengan orang-orang fakir emang sangat menyenangkan dan hati terasa nyaman dan ikhlas.but kalau kita tahu ternyata yang kita sedakahin bukanlah orang yang fakir..akankah hati ikhlas?hehehe tahnks.

@Seti@wan Dirgant@ra
owh udah ada fatwanya dari MUI ya bro? baru tahu.thanks.

@isnuansa
iya, baru tahu sis.

@Bunda Shasa
itulah kenyataanya sis, saling memanfaatkan.

@Rizal
maksudnya bro? hihih nggak faham.

@Anak Pelangi
betul sis...Tuhan maha adil.

@Sang cerpenis bercerita
yub,begitulah sis...

@BreciA
hehehe bener sis..."tozz" ya.thanks

Dream Competition mengatakan...

@Chalief
mana mereka mau ngasih bro,orang mereka juga masih minta heheh.

@Buwel
betul sekali bro.

@A-chen
amin ya rabb.

kucingkeren mengatakan...

sindikasi pengemis itu memang sudah ada di mana-mana. banyak media juga sudah menulis ttg ini. Sekarang, jika ingin memberi-memberi sajalah, sis. SOal yg lain2nya serahkan pada ALLAH SWT. Yang penting apapun yg kita lakukan harus tulus dan ikhlas.. btw kok gambar kucingnya menhilang...

A. Hermana mengatakan...

assalamualaikum,
hidup penuh liku-liku...
setuju sis. Begitulah, sadar maupun tidak. mdh2an para pengemis bisa beralih profesinya, memiliki cara yg lebih baik untuk memperbaiki nasib mereka.
wassalam

reni mengatakan...

Beberapa hari yang lalu ditayangkan di televisi bahwa ternyata para pengemis itu memiliki rumah yg bagus dan juga punya motor....
Mengemis adalah 'pekerjaan' mereka dan memang ada bosnya...!!
Padahal kita selama ini berniat utk bersedekah setiap ada pengemis... tapi kalau begini maka sedekah kita jadi "salah sasaran" ya mbak ?

Zippy mengatakan...

Bener banget mbak, mrk i2 emg gak menghargai hidup.
Bukan'x apa, coba tengok diluar sana, masih banyak mereka2 yg tdk memiliki fisik tubuh yg lengkap, tp masih mw berusaha N bekerja.
Wkt di Jawa, sy juga serba salah, dilema banget.
Kalo kasih duit, ntar ketulungan. Tapi kalo nggak, jd kasian.
Tapi untung di Jayapura jarang ada pengemis, hehehe...

Zippy mengatakan...

Bener banget mbak, mrk i2 emg gak menghargai hidup.
Bukan'x apa, coba tengok diluar sana, masih banyak mereka2 yg tdk memiliki fisik tubuh yg lengkap, tp masih mw berusaha N bekerja.
Wkt di Jawa, sy juga serba salah, dilema banget.
Kalo kasih duit, ntar ketulungan. Tapi kalo nggak, jd kasian.
Tapi untung di Jayapura jarang ada pengemis, hehehe...

chikal mengatakan...

ibuuuuu... met puasa ya...
bu ko page rank saya ilang ya knp gtu??

Berry Devanda mengatakan...

pengemis lahir karena si kaya udah nggak care lagi sama sesama, tapi pengemis juga sih kelewat batas. tanpa usaha dulu. manja.

Fernando de Grissee mengatakan...

hmm...ane juga bingung sis melihat pengemis sekarang ini...so kalau ane punya sesuatu ane lebih memilih anak-anak yatim ajah, btw ntar sahur masak apa?...hehehehe

Iklan Baris mengatakan...

ih serem amat di, beli bayi trus sengaja di cacatkan untuk minta2 di jalan...ohhh...sungguh tragis, sebenernya mending ngasih pengamen dari pada pengemis, karena klo pengamen itu berusaha menjual suaranya, la klo pengemis hanya minta aja ndak ada usaha yang layak.

Iklan Gratis

Ali Masadi mengatakan...

sungguh dilema buat kita.. t api pengemis adalah pekerjaan pemalas .. sebaiknya kitalah yg hrs lebih sensitif..jika ingin bersedekah.. perhatikan orang2 disekitar kita.. saudara.. tetangga.. adakah dari mereka yg membutuhkan uluran tangan kita..

Ratusya mengatakan...

di jakarta juga kaya gitu sis. bahkan ada penyewaan anak bayi sebagai properti untuk mengemis. Dan sekarang mereka bangga sebagai tangan meminta.

blog sedekah mengatakan...

klo aish langsung memutuskan off untuk memberi hanya gara2 share mungkin g pas kecuali objeknya yg beda/dirubah..
menurut saya 'keputusan memberi = sedekah', dg adanya pengemis asli maupun palsu berarti msh ada lahan untuk memberi,,masalah palsu/asli serahkan aja sm yg diatas krn amalan memberi kita tdk diliat dr objek pengemis asli atau palsunya tapi dr rasa ikhlas..
maaf klo salah aish
thx

kira mengatakan...

itulah keadilan tuhan

belajar blog mengatakan...

wah, kok kayak gitu? emang hidupnya cuman buat ngemis..

berita unik mengatakan...

Apa dia sudah terlalu malas untuk bekerja..? sepertinya dia bangga dengan apa yang dia lakukan yaitu mengemis.

koleksi mainan mengatakan...

tapi biar bagaimanapun, sang ibu tersebut tidak boleh membenci pengemis yang lainnya. Belum tentu semua pengemis seperti itu. Mungkin saja yang dia temui sebelumnya memang seorang yang hanya mengandalkan meminta-minta tanpa bekerja

Unknown mengatakan...

siang....

cow mengatakan...

klo mau kasih kasih aja gak usah mikir mereka layak ato tidak secara ekonomi yang jelas mental mereka masih layak untuk selalu kita beri toh yang membalas segala perbuatan manusia adalah allah SWT

bamz mengatakan...

iaah mbak, mkanya saya setuju bnget klo ngemis difatwa haram. biar kapok

zulhaq mengatakan...

ada yang hidup untuk makan
ada yang makan untuk hidup he2

whatt???sengaja di cacatkan??? masyaallah...

memang banyak sih kasus seperti itu, si pengemis melakukan bukan karena semata mereka benar2 butuh sesuatu, tapi lebih kepada jiwa yang malas.

isti mengatakan...

wah..si miskin yang sombong dan malas...:)

zone4health mengatakan...

subhanallah...

^_^

buwel mengatakan...

Selamat siang mbak....Selamat berpuasa.....:)

a-chen mengatakan...

Hepi Ramadhan....

NOOR'S mengatakan...

Wah..bener tuh ! berita yang sempat saya lihat di tv, di suatu daerah seorang pengemis di kampungnya ternyata gonta-ganti mobil....wekk..!

NURA mengatakan...

salam sobat
benar mba kalau ternyata pengemis sudah kantong tebal seperti itu., ,masih ngemis kebangetan ya..

berati hobbinya ngemis,ngga mau kerja keras , ngga mau capek ,maunya tinggal minta.

aviorclef mengatakan...

nice post..
oh ya mba mohon kunjungi blog saya ya...saya new bloger nih..thx ya..jgn lupa komen..heheh saya tunggu,,,,,mohon jalin silaturahmi

bongjun mengatakan...

gunakan naluri,..jangan berhenti bersedekah,...sista.

ceuceusovi mengatakan...

aloo sis pa kabar.. soal pengemis ni, Aku cuma ngasih sama pengemis yang cacat fisik dan orang jompo.. laennya no..

NURA mengatakan...

salam sobat
ya likaliku orang hidup ,,memang ada yang senang dan susah dalam hidupnya.
ada yang kaya ada yang miskin,, ada yang suka meminta-minta saja karena malas bekerja,,padahal masih banyak kesempatan bekerja sesuai kemampuannya.

Kediaman Ayah mengatakan...

Miris banget sih menyadari bahwa kepekaan rasa kita mesti berbenturan dengan ketidakpekaan mereka (para pengemis gadungan) terhadap niat tulus seseorang. Semoga ini tak menjadikan kita berubah menjadi insan yang tidak peka. Faktanya, masih banyak di antara mereka yang "asli" dan benar-benar butuh sentuhan. Semoga "sandiwara kemanusiaan" yang mereka pergelarkan makin mencerdaskan kita untuk bisa memilih yang tepat.

Daniel DPK mengatakan...

dunia memnag benar2 panggung sandiwara,deh..ada banyak pengemis yg cuma berpura-pura utk meminta sedekah...kadang peduli memang bukan berarti memberi...

http://main-conspiracies.blogspot.com/